Pages

Kamis, 10 Juni 2010

DAKWAH MUHAMMADIYAH

Masalah Utama:

  • Pendangkalan Aqidah (deislamisasi)

  • Pendangkalan Moral (demoralisasi)

  • Pemurtadan (proselitisasi)


Masalah Umum: Pergeseran Nilai

  • Materialisme dan rasionalisme

  • Obyektivasi dan manipulasi manusia

  • Fragmentasi sosial dan kehidupan egoistis


Sosial Ekonomi

  • Kemiskinan (ekonomi, pendidikan, kesehatan, dsb)

  • Kesenjangan kaya-miskin dan pengangguran

  • Kriminalitas dan perilaku penyimpangan sosial

  • Penyalahgunaan kekuasaan


Masalah Khusus: Internal Ummat Islam / Muhammadiyah

  • Kehilangan idealisme sebagai seorang muslim

  • Keterbatasan pemahaman tentang Islam dan hakekat Muhammadiyah sebagai alat perjuangan

  • Berkembangnya persepsi dan pola pemikiran yang majemuk tentang Islam yang cenderung “melelahkan” kegiatan dakwah Islamiyah.


Obyek Dakwah Non Muslim

  • Berkembangnya opini yang menyudutkan Islam dan ummat Islam.

  • Islamofobia.


Strategi Dakwah: Pola Umum

  • Meningkatkan pemahaman dan penghayatan aqidah Islamiyah di kalangan ummat, sehingga mampu menumbuhkan pemikiran dan perilaku yang Islami.

  • Mengembangkan kesadaran tentang tiga tantangan utama dakwah: sekularisasi, nasranisasi, dan nativisasi, serta meningkatkan sensitifitas ummat terhadap perjuangan / dakwah.

  • Meningkatkan dan membiasakan mekanisme perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dakwah.


Strategi Dakwah: Pola Khusus

  • Dhu’afa dan Muallaf: diperlukan kegiatan dakwah yang dapat menstimulasi jiwa untuk menumbuhkan harga diri dan sikap / perilaku mandiri.

  • Generasi muda: penanaman aqidah yang benar, masalah pergeseran nilai (termasuk erosi akhlak), penyadaran makna dan peran mereka di masa depan, serta perlu dikembangkan model-model pendekatan dakwah yang sesuai dengan tingkat kematangan jiwa mereka.

  • Intelektual dan dunia kampus: “counter dialogue” terhadap nilai-nilai sekularisme, pluralisme, liberalisme, fundamentalisme dan radikalisme; pelurusan kecenderungan pandangan dikotomi agama dan ilmu; penyadaran peran dan tanggung jawab mereka terhadap agama dan dakwah.

  • Umara’, pejabat dan eksekutif: pengembangan “rasa aman” (termasuk penyantunan spiritual yang islami); peningkatan komitmen, kepekaan dan tanggung jawab mereka sebagai muslim.

  • Marginal dan Abangan: Meniadakan jarak psiko-sosial mereka dengan ummat Islam; meletakkan mereka sebagai sub-kultur ummat.

  • Lingkungan sosial: pembinaan qaryah thayyibah dengan konsep dakwah jama’ah.

  • Keluarga: pembinaan keluarga menjadi keluarga sakinah dan menjadikannya sebagai “benteng pertahanan” perilaku kehidupan Islami.


Mencari format baru

  • Masjid dan mushala sebagai pusat pembinaan ummat dan jama’ah.

  • Ranting dan Cabang sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

  • Amal Usaha sebagai pusat pengembangan masyarakat

  • Amal Usaha Pendidikan sebagai pusat kaderisasi ummat

  • Ortom sebagai pusat aktualisasi dakwah bidang khusus


Dakwah Khusus

  • Masjid dan mushala sebagai pusat pembinaan ummat dan jama’ah.

  • Ranting dan Cabang sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

  • Amal Usaha sebagai pusat pengembangan masyarakat

  • Amal Usaha Pendidikan sebagai pusat kaderisasi ummat

  • Ortom sebagai pusat aktualisasi dakwah bidang khusus

  • Penyantunan spiritual para aghniya’, pejabat, eksekutif, legislatif, akademisi dan pebisnis.

  • Dakwah Media: koran, buletin, majalah, televisi, radio, internet, sms.

  • Pengembangan seni sebagai media dakwah

Sumber : http://riokiablog.blogspot.com

0 komentar: