Masalah Utama:
Pendangkalan Aqidah (deislamisasi)
Pendangkalan Moral (demoralisasi)
Pemurtadan (proselitisasi)
Masalah Umum: Pergeseran Nilai
Materialisme dan rasionalisme
Obyektivasi dan manipulasi manusia
Fragmentasi sosial dan kehidupan egoistis
Sosial Ekonomi
Kemiskinan (ekonomi, pendidikan, kesehatan, dsb)
Kesenjangan kaya-miskin dan pengangguran
Kriminalitas dan perilaku penyimpangan sosial
Penyalahgunaan kekuasaan
Masalah Khusus: Internal Ummat Islam / Muhammadiyah
Kehilangan idealisme sebagai seorang muslim
Keterbatasan pemahaman tentang Islam dan hakekat Muhammadiyah sebagai alat perjuangan
Berkembangnya persepsi dan pola pemikiran yang majemuk tentang Islam yang cenderung “melelahkan” kegiatan dakwah Islamiyah.
Obyek Dakwah Non Muslim
Berkembangnya opini yang menyudutkan Islam dan ummat Islam.
Islamofobia.
Strategi Dakwah: Pola Umum
Meningkatkan pemahaman dan penghayatan aqidah Islamiyah di kalangan ummat, sehingga mampu menumbuhkan pemikiran dan perilaku yang Islami.
Mengembangkan kesadaran tentang tiga tantangan utama dakwah: sekularisasi, nasranisasi, dan nativisasi, serta meningkatkan sensitifitas ummat terhadap perjuangan / dakwah.
Meningkatkan dan membiasakan mekanisme perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dakwah.
Strategi Dakwah: Pola Khusus
Dhu’afa dan Muallaf: diperlukan kegiatan dakwah yang dapat menstimulasi jiwa untuk menumbuhkan harga diri dan sikap / perilaku mandiri.
Generasi muda: penanaman aqidah yang benar, masalah pergeseran nilai (termasuk erosi akhlak), penyadaran makna dan peran mereka di masa depan, serta perlu dikembangkan model-model pendekatan dakwah yang sesuai dengan tingkat kematangan jiwa mereka.
Intelektual dan dunia kampus: “counter dialogue” terhadap nilai-nilai sekularisme, pluralisme, liberalisme, fundamentalisme dan radikalisme; pelurusan kecenderungan pandangan dikotomi agama dan ilmu; penyadaran peran dan tanggung jawab mereka terhadap agama dan dakwah.
Umara’, pejabat dan eksekutif: pengembangan “rasa aman” (termasuk penyantunan spiritual yang islami); peningkatan komitmen, kepekaan dan tanggung jawab mereka sebagai muslim.
Marginal dan Abangan: Meniadakan jarak psiko-sosial mereka dengan ummat Islam; meletakkan mereka sebagai sub-kultur ummat.
Lingkungan sosial: pembinaan qaryah thayyibah dengan konsep dakwah jama’ah.
Keluarga: pembinaan keluarga menjadi keluarga sakinah dan menjadikannya sebagai “benteng pertahanan” perilaku kehidupan Islami.
Mencari format baru
Masjid dan mushala sebagai pusat pembinaan ummat dan jama’ah.
Ranting dan Cabang sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Amal Usaha sebagai pusat pengembangan masyarakat
Amal Usaha Pendidikan sebagai pusat kaderisasi ummat
Ortom sebagai pusat aktualisasi dakwah bidang khusus
Dakwah Khusus
Masjid dan mushala sebagai pusat pembinaan ummat dan jama’ah.
Ranting dan Cabang sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Amal Usaha sebagai pusat pengembangan masyarakat
Amal Usaha Pendidikan sebagai pusat kaderisasi ummat
Ortom sebagai pusat aktualisasi dakwah bidang khusus
Penyantunan spiritual para aghniya’, pejabat, eksekutif, legislatif, akademisi dan pebisnis.
Dakwah Media: koran, buletin, majalah, televisi, radio, internet, sms.
Pengembangan seni sebagai media dakwah
0 komentar:
Posting Komentar